Senin, 16 April 2012

Sebab semua putra (anak laki-laki) Nabi diwafatkan sewaktu masih kecil

Sebelumnya marilah kita
mengenal terlebih dahulu
semua anak-anak Nabi
Muhammad saw. yang
berjumlah tujuh orang.
Sebagaimana yang disebutkan
dalam kitab Tarikh al-Hawadits
wa-l-Ahwal an-Nabawiyyah
karya as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani,
putra-putri Rasulullah saw. adalah sebagai berikut.
Putra-Putri Nabi Muhammad saw.
Al-Qasim, seorang laki-laki, anak pertama Rasulullah saw.
yang dilahirkan dan meninggal sebelum masuk masa
kenabian (masa mulai turunnya wahyu kepada Nabi
Muhammad saw.), ketika meninggal ia masih berusia dua
tahun.
Abdullah, putra Nabi saw. yang disebut juga at-Thayyib
dan at-Thahir, ada pula yang berpendapat bahwa nama
lainnya adalah at-Thayyib bukan at-Thahir. Mengenai
kelahirannya ada yang berpendapat bahwa ia lahir ketika
telah masuk masa kenabian, tetapi ada pula yang
mengatakan kalau ia tak pernah menemui masa kenabian.
Zainab, anak perempuan Rasulullah saw. yang tertua.
Melahirkan anak yang bernama ‘Aliy dan Yahya yang
keduanya meninggal waktu masih kecil.
Ruqayyah, putri Rasulullah saw. yang diperistri oleh
Utsman bin Affan. Beliau melahirkan seorang anak yang
bernama Abdullah. Putri Rasulullah saw. ini wafat pada hari
ketika Zaid bin Haritsah menyampaikan berita gembira
tentang kemenangan kaum muslimin dalam pertempuran
Badar.
Ummu Kultsum, putri Nabi saw. yang
dinikahi Utsman bin Affan setelah
saudarinya (Ruqayyah) wafat. Ummu
Kultsum wafat pada bulan Sya’ban
tahun 9 Hijriyah tanpa memiliki anak.
Fathimah (Fatimah), putri Nabi saw.
yang diperistri oleh ‘Ali bin Abi Thalib.
Beliau melahirkan anak yang bernama
Hasan, Husain, Muhsin, Ruqayyah,
Zainab dan Ummu Kultsum. Adapun
Muhsin dan Ummu Kultsum meninggal waktu masih kecil.
Ibrahim, putra Rasulullah yang meninggal saat berumur
tujuh puluh malam, ada pula yang mengatakan saat
berusia tujuh bulan dan yang lain berpendapat berumur
delapan bulan.
Putra-putri Nabi Muhammad saw. yang bernama al-Qasim,
Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah
dilahirkan di Makkah oleh istri Nabi saw. yang pertama,
yaitu Khadijah r.a. Semua putri Rasulullah saw. pernah
mengalami masa kenabian, masuk Islam dan turut
berhijrah ke Madinah.
Adapun Ibrahim dilahirkan di Madinah oleh istri Nabi saw.
yang bernama Maria al-Qibthiyyah (orang Mesir).
Semua anak-anak Nabi saw. meninggal saat beliau masih
hidup, kecuali Fathimah yang wafat paling akhir, yakni
tujuh bulan setelah wafatnya Rasulullah saw.
Mengapa Semua Putra Nabi Diwafatkan Masih Kecil?
Sebagaimana yang telah diterangkan di atas, putra-putra
Rasulullah saw. (al-Qasim, Abdullah dan Ibrahim)
semuanya meninggal ketika masih kecil, sehingga
keturunan Rasulullah saw. diteruskan lewat anak
perempuan beliau. Mengapa bukan dari anak laki-lakinya
dan mengapa pula mereka diwafatkan sewaktu masih
kecil?
Ini karena Nabi Muhammad saw. telah ditetapkan sebagai
nabi terakhir sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah
SWT. dalam al-Qur’an Surah al-Ahzab ayat 40 yang
artinya:
“…tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
oleh karena itu seandainya
putra-putra beliau tumbuh
dewasa, maka mereka hanya
akan menjadi orang biasa dan
tidak akan mungkin menjadi
nabi, padahal nabi-nabi yang
lain mempunyai putra-putra
yang juga menjadi nabi
(seperti Nabi Ibrahim yang punya anak Nabi Ismail dan
Nabi Ishaq; Nabi Ya’qub punya anak Nabi Yusuf; Nabi Daud
punya anak Nabi Sulaiman), untuk itulah Allah mewafatkan
putra-putra Rasulullah saw. agar kehormatan dan
keutamaan beliau sebagai Pemimpin/Penghulu Para Nabi
dan Rasul (Sayyidul Anbiya’ wal Mursalin) tetap terjaga.
Walhasil, keturunan Rasulullah saw. diteruskan oleh anak
perempuan beliau, karena orang perempuan tidak pernah
menjadi nabi.

www.forget-hiro.blogspot.com/2010/09/mengapa-semua-putra-nabi-diwafatkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar