Jumat, 13 April 2012

Jangan Telanjangi Saudaramu...

Mengapa ku berasa perih ?
Mengapa ku berasa seluruh badanku sakit ?
Tubuhku tiba-tiba berbau anyir...
dan sekarang sudah mulai menimbulkan bau busuk

Apa yang terjadi pada diriku ????

Segera ku keluar dari keremangan
Kupandangi apa yang terjadi dalam diri di bawah pancaran sinar alam
Secara leluasa


Kulihat badanku penuh luka
Kulihat badanku penuh cabikan
Kulihat badanku penuh nanah
Kulihat badanku penuh irisan tidak jelas
Kulihat badanku penuh gangren
Baju yang kukenakanpun compang-camping tak karuan
Bahkan nyaris tak berhelaikan benang!!!!!!!!!!!

Apa yang terjadi pada diriku ???

Aku tidak habis melakukan apa-apa
Aku tidak dari mana-mana
Akupun belum bertemu siapa-siapa
Tapi mengapa tiba-tiba diriku menjadi seperti ini ???

Segera kuberesi diri
Kuobati semua luka
Kuganti baju layak pakai dan layak pandang
tapi baru sedetik kuberubah... sedetik kemudian ku kembali ke keadaan awal
bahkan jauh lebih parah

Hanya bisa jongkok
untuk menutupi semua rasa dan kemaluan ini

dalam diam
ku dengar banyak suara dari kejauhan...
lantunan suara saudaraku sendiri
mereka bernyanyi lantang... keras...
mereka menyanyikan themesong ketidakpuasan
ketidakpuasan bukan tentang aku... 
tapi tentang saudaraku yang lain

Aku di sini masih tetap telanjang dan berbau
semakin telanjang dan semakin busuk
akhirnya gumpalan air ini pecah...
membanjir... mengarah ke air bah
basah dengan darah
tangis yang banjir karena silang ukhuwah


"Ya ALLAH... sudah semakin tidak berasakah hati kami... ? sudah hilangkah sensor persaudaraan diantara kami ? sudah hilangkah rasa ukhuwah kami ? kala dengan santainya kami sering meneriakkan kebobrokan saudara kami... kala dengan mudahnya kami mengobral sedikit nila yang tertancap pada saudara kami... kala kami mencaci maki mereka tanpa ampun, seperti layaknya kami adalah seorang yang kebal dosa, kebal khilaf, kebal dungu... Bukankah mengumbar kekurangan saudaranya tidak ubahnya bagai menelanjangi diri sendiri ???... dan kala dengan mudahnya kami pergi, lari, dan meninggalkan saudara kami sendiri. Padahal kami tahu sebenarnya mereka sedang butuh dipadatkan oleh saudara-saudaranya. Seperti anak kecilkah kami ? yang mudah ngambek karena keinginannya tidak terpenuhi. Atau pengecutkah kami karena ketidaksabaran kami untuk memuluskan saudara kami yang sedang berelief ? atau karena cuma tinggal satu reaksi sajakah yang kami punya atau kenal ? flight reaction... 

Inikah persaudaraan dan ukhuwah islamiyah itu ?? 

Ya ALLAH... diantara kerapuhan kami, diantara ketidakberdayaan kami, diantara kenelangsaan kami, izinkan kami untuk menumpahkan semua ini. Sesungguhnya kami pedih melihat dan mendengar ini semua, kala semakin banyak saja alasan untuk berlomba-lomba menelanjangi saudaranya sendiri. 

Ya ALLAH kuatkanlah ukhuwah diantara kami, karena sesungguhnya kami adalah satu tubuh. Menelanjangi saudaranya, sama halnya dengan menelanjangi diri sendri... Ya ALLAH... ampunilah kami..."


"Ya ALLAH, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru di jalanMu, dan berjanji setia untuk membela syariatMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, Ya ALLAH, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma'rifahMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya"
[Doa Rabithah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar