Jumat, 09 November 2012

Ada Nama Allah di Tubuh Ibu


Bismillaahirrahmaanirrahiim


Apa kabar ibu kita hari ini?, sudahkah kita mengunjungi, atau sekedar menelepon mengucapkan salam hari ini, atau mungkin sahabat sudah mempunyai rencana spesial dengan ibu hari ini?


Memang seorang ibu sudah sepantasnyalah mendapatkan tempat spesial di dalam hati semua orang. Ada anekdot yang pernah saya dengar dari seorang teman, “Seorang ibu dapat membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang yang tercurah walaupun hanya seorang diri, sedangkan anaknya bisa berjumlah lebih dari enam. Namun sementara anak yang banyak itu belumlah tentu dapat mengurusi ibunya yang sudah tua walaupun ibunya hanya satu”.


Masya Allah. Boleh jadi ucapan itu banyak benarnya, dikarenakan kita seringkali lupa terhadap ibu. Seringkali kita disibukkan oleh urusan-urusan keseharian yang akhirnya kita lupa atau tidak sempat.


Artinya jika kita sudah tidak satu rumah dengan ibu, walau berdekatan atau notabene masih satu kotapun belum tentu setiap week end kita dapat mengunjungi ibu kita, apalagi bagi yang ibunya di luar kota atau bahkan di luar negeri.
Sementara masih dapat kita ingat, betapa nyamannya pelukan hangat seorang ibu. Yang dengan kasih sayangnya menentramkan kita, yang dengan telatennya mengurusi kita dalam setiap keadaan. Sakit, sedih, gembira, dan tidak peduli betapa nakalnya kita, tetap doa dan kasih sayangnya selalu ada di depan.


Karena itu dalam hadis Rasulullah SAW menyatakan ketika ada yang bertanya; “Siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? “Ibumu”, jawab Nabi. “Kemudian siapa?” “Ibumu.” “Lalu?”, “Ibumu,” baru kemudian Bapakmu dan keluarga terdekat yang lain,” tegas Nabi. (HR. Bukhari dan Muslim)


Bahkan dalam sebuah hadis Qudsi, Abdurrahman bin ‘Auf ra berkata, ia mendengar dari Rasullullah SAW, “Allah pernah mengatakan, ‘Aku adalah Allah, dan Aku adalah Arrahman (Maha Pengasih), Akulah Yang Menciptakan rahim (ibu), dan Aku ambilkan sebutannya dari NamaKU (Arrahiim = Maha Penyayang), barang siapa yang menyambungkannya, maka Aku akan menyambungkan (diriKU) dengannya. Tapi bagi yang memutuskannya maka Aku pun akan memutuskan (diriKU) dengannya.” (HR. Tirmidzi).


Tidak ada bagian tubuh kita yang diambil dari nama suci Allah, kecuali rahim seorang ibu. Tempat dimana Allah telah memilih untuk menaruh buah kasih saying sepasang hamba ciptaanNYA.

Di dalam rahim itulah yang biasa juga disebut sebagai alam rahim (alam kasih sayang) proses janin terbentuk, tumbuh dan berkembang dan pada akhirnya ditiupkannya ruh dan setelah lewat dari 3 masa kegelapan akhirnya lahirlah seorang anak manusia ke dunia.


Dimensi rahiim atau kasih saying sangatlah luas. Betapa kasih saying ibupun kita tidak dapat membalasnya. Sebagaimana hadits yang menceritakan tentang seorang ibu yang digendong ketika berthawaf, lelaki itu menggendong kemanapun si ibu mau. Kemudian lelaki yang menggendongnya bertanya kepada sahabat Umar, lalu apa jawab Abdullah bin Umar ra, “Belum, setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu.”


Seandainya kita mempunyai dua buah gunung emas dan kita berikan semua kepada ibu kita pun belumlah cukup dibandingkan dengan kasih sayang serta kebaikan yang telah ibu berikan kepada kita. Karena itu perlulah kita tafakuri sudahkah kita terus menyambung tali silaturahiim, dalam artian menebarkan kasih saying kepada ibu kita, ibu, ibu kemudian bapak kita, lalu kepada keluarga dan sesama?


Berhati-hatilah karena Rasullullah SAW, mengingatkan dalam haditsnya; “Dua dosa besar yang Allah segerakan azabnya di dunia, yaitu berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua.” (HR. Hakim). Oleh karena itu, mari segerakan kita bersimpuh memohon maaf, menebarkan doa dan kasih saying kepada mereka, “Ya Allah, ampunilah kedua orang tuaku dan kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihiku sewaktu kecil. Aamiin.


Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Penulis: Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)
♥ Simpan Janjimu ,Akhi! ♥

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh..

Akhi, terimakasih atas kata- kata indah yang kau berikan untukku, namun ketahuilah bahwa seharusnya, kata- kata itu belumlah berhak atas
ku menerima.
Bukan aku tak mau mendengar apalagi tidak peduli, namun ijinkanlah rasa malu ini menjadi penjagaku, rasa malu kepada Allah yang memang seharusnya aku miliki, sebelum engkau halalkan aku.

Akhi, jangan mengumbar janji dan rayuan, karena semua itu akan justru menjadi perendah atas dirimu sendiri dihadapanku.
Aku memanglah wanita biasa, yang menyukai kata- kata manis, namun ijinkan rasa takutku ini berbicara.

Aku tak ingin terjebak dalam apapun maksud dalam hatimu, yang memang tidak aku ketahui sama sekali.
Aku seorang wanita yang harus menjaga kehormatan sampai aku halal untuk siapapun yang menjadi suamiku nanti.
Maka simpan janjimu, akhi sebelum kau halalkan aku!

Akhi, kau tawarkan bintang, walau itu mustahil bagimu.
Kau tawarkan bulan, walau pasti kau tak mungkin menggapainya.
Kau menjanjikan keindahan masa depan walau kau belum pasti mengenalinya.
Janjimu selalu menawarkanku keindahan semesta yang mengagumkan.

Akhi, aku mengerti bahwa semua itu adalah bentuk perhatianmu kepadaku, juga adalah bentuk kekagumanmu atasku.
Kau ingin aku meyakininya...Stop! simpan saja Janjimu, Ya Akhi!
sebelum engkau halalkan aku.

Sadarilah ya akhi, kegagahan janjimu itu dapat meruntuhkan hijabku, melemparkan iffah dan izzahku pada jurang terendah hingga aku tak mampu merangkak naik kembali.
Maka akhi, simpan janjimu sebelum kau halalkan aku!

Ya Akhi, walau setampan apapun wajahmu,segagah apapun fisikmu, takkan membuatku terlena karena engkau memang bukanlah kekasih halalku.
Setinggi apapun janjimu, dan selembut apapun perlakuanmu, aku tak mau menjadikannya sebagai angan- angan terindah karena belum tentu Allah mentakdirkan engkau untukku.

Walau mungkin sempat terbersit dalam hati untuk dapat bersamamu, namun aku tak akan rela menghinakan dan merendahkan diri, ataupun memohon serta mengemis perhatian agar engkau melirikku.
Aku sangat yakin, bahwa apa yang terlihat indah di mataku belum tentu juga yang terindah dalam pandangan-Nya.

Ya akhi, ajari aku untuk menjadi pemalu. Malu untuk menanggapi janji- janjimu dengan serangkaian kata- kata surga, karena syaitan pasti telah bersiap melepaskan anak panahnya di antara kita dan menyiapkan perangkap-perangkapnya sehingga neraka akan terasa seperti di syurga.

Aku tak mau menjadikan janjimu sebagai kesalahan untuk mudah percaya.
Aku hanya ingin menjaga hati dari hal-hal yang belum tentu pasti. Ingatlah ya akhi, bahwa
“setiap janji itu akan diminta pertanggungjawaban.”
(QS al-Israa’ [17]: 34)

Bukan keindahan pesona mimpi yang aku inginkan, atau kreasi janji yang hanya sekedar pemanis mulut, yang aku harapkan. Tapi kesejatian cinta karena Allah yang membuat hati kita berhati- hati dalam melangkah, serta kesucian kehormatan kita dihadapanNya, itulah yang aku dambakan.
Jadi...simpan janjimu, ya akhi, sebelum kau halalkan aku!
Semoga mata hati bisa menyadarinya.


Salam Uhibbukum Fillaah

``Atas Nama Taaruf``

Saudariku….

ukhty muslimah….
Sungguh pun taaruf bukanlah sebuah permainan….bukan sekedar coba-coba…bukan
... sekedar perkiraan…

“hmm..siapa tahu cocok…”
“hmm…siapa tahu jodoh…”
“siapa tahu…”siapa tahu…’
atau bahkan…
” Hmm….lumayanlah…buat hepi-hepian…???????”

Astaghfirullah….
Sungguh…Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu….!!!!

Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH…OLEH ISLAM.. adalah sebuah permainan iseng…permainan coba-coba…sebuah kesenangan terselubung…??????

Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN… justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut…

Bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci…suatu ikatan yang mahal harganya…sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja…siapa saja yang mau…siapa saja yang ada…atau sebuah iseng-iseng berhadiah…??????????????
Dengan perkataan…

“coba ah…sama dia…siapa tahu…hehehe..???????????”

TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU….!!!!!!!

TAARUF ITU SUNGGUH SUCI…!!!

Sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya…

Saya bukan siapa-siapa…bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini….

Tapi…sungguh miris hati saya ketika melihat realita…taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran…!!!

Akhibatnya…??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran…???

Lalu…??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan “selimut Islami…”????????

Jika pacaran yang dibicarakan adalah…(hmm..mungkin ..^^)

“sayang…ketemuan yuk…”

Taaruf…

“ukhty…sholat tahajud dulu…??????????”

Jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan

“sayang…aku cinta kamu…”

Taaruf …??

“ukhty…sungguh hati ini mencintaimu karena Allah…????”

Sms-sms penuh perhatian…tiap hari…tiap jam…

Telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari…

Chatting..???

YANG DIBICARAKAN…??????? hmm.. tidak jauh beda…!!!

Kiranya semuanya telah tahu… Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki…
Namun…saya wanita…dan ukhty pun wanita…

Tapi kita juga tau…bahwa perhatian laki-laki…kasih sayangnya…sikap melindunginya…kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita…

Mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata…

“iih…iseng banget sih…”

“nyebelin…”

“ganjen…”

“TP TP…”

“ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas..”

TAPI….kita semua juga tahu….

Cinta itu tumbuh karena terbiasa…

terbiasa dekat…

terbiasa ada…

terbiasa bersama…

terbiasa berantem..hhe..^^

terbiasa saling menyapa…

terbiasa diberi perhatian…

terbiasa saling mengobrol…hmm…

Cinta itu teramat bening…

saat ini tiada apapun…namun perlahan…tanpa kita sadari…dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita…

Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya…

Terganggu oleh sms-sms isengnya….

Terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya….

Namun…tanpa kita sadari…

saat ia tiada…

saat sms tak kunjung tiba…

saat telepon tak berdering lama….????

akan ada perasaan kehilangan….

setiap saat melihat ke HP…menunggu deringnya…

setiap saat melongok ke komputer…menunggu onlinenya…..

Dan itukah…??? itukah saudariku….??? yang dinamakan dengan…“MENCINTAI KARENA ALLAH…???” itukah…????

itukah….?????????

ya akhi…para ikhwan….

sungguh hati wanita ini lemah….

hati wanita itu mudah terjangkiti virus….

dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta…

bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu…menginginkan adanya kebersamaan…

merindukan adanya kasih yang tanpa akhir… sementara….KITA BELUM HALAL….!!!!!!

DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL….!!!!!!

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu…???

sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu…???

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu…???

mulai berharap padamu…???

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.

Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Ya akhi….ikhwan…calon pemimpin kami di masa depan….

Jika engkau benar-benar serius…mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu…???

Bersembunyi dibalik HPmu…???

Bersembunyi dalam kata-katamu…????????

kita sudah lelah dengan semua itu…

sungguh pun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE…

yang hanya berani di dunia maya… yang hanya berani di dunia sms…

dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok….

Jika engkau memang sungguh serius…

DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI…!!!

JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG…!! DIHADAPAN KAMI…!!!!

JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG….!!!!

kami wanita ingin pemimpin yang berani….

kami wanita yang ingin menjaga diri…

kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu…janji gombal….

kami wanita yang ingin laki-laki yang halal…..

DENGARLAH AKHI…KAMI WANITA YANG BERBEDA…!!!!!!

PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN….

DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA…!!!

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.

Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam air mata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya.

Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa.

Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

ATAS NAMA TAARUF…???

MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA…”

mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf..”

maka…

wanita akan menjawab..

suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami…

akan kami layani kebutuhannya….

akan kami tunggu kehadirannya…

akan kami berikan jiwa kami…raga kami….

bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami…meski hanya dalam rangka taaruf…??

suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami…penjaga kami…pelindung kami…

bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan…meski hanya sebatas tukaran biodata..??

mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga…

ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami….

bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata…”baik saya setuju…taarufan…”

ya akhi….saudaraku…para ikhwan….

JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI…!!!!!

KETAHUILAH…KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA…!!!!!

Selasa, 02 Oktober 2012

❥☼• Jadi Akhwat Jangan Genit •☼❥



Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Ta'ala Wa Barakatuh

♥ (¯`'•.¸(¯`'•.¸*♥✽♥*¸.•'´¯)¸.•'´¯) ♥


❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Pakai bedak kok sampe enam lapis
Maunya sih biar kelihatan manis
Belum lagi minyak wangi yang seember
Apalagi tujuannya kalau bukan biar para ikhwan lumer

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Pakaian takwa katanya ribet
Bikin mata juga jadi sepet
Akhirnya...
Jilbab saringan tahu pun dipakainya
Keseksian tubuh yang kelihatan malah membuat bangga
Terbayang pujian yang bakal di terima
Waaahhh belum tahu ya neng, kalo yang bgono bisa jadi ahli neraka!!

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Nyamperin ikhwan bisa tiap menit
Kalo perlu pasang status kalo lagi sakit
Sambil sedikit- sedikit menangis, ah menangis kok sedikit sedikit
Dalam hati ...yes!!go get them baby!!
Sang ikhwanpun ga kuat hati
Dijawabnya status dengan " sudah baikan ukhti?"
Jiah, halo sodara-sodara, amnesia kah kalau Allah selalu mengawasi
Woy dimana itu malu hati?

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Suarapun di buat mendayu- dayu
Kalo ikhwan lewat pasang aksi biar kelihatan paling ayu
helehh..gimana sih mbak yu
Dimana semangat dakwahmu?

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
suka nelpon-nelpon ikhwan tanpa acara yang jelas dan lama banget
setelah itu mau aja diajak ketemuan romantis dan suasana yang anget
yaaah, si ikhwannya pun ternyata pasang posisi
alasannya pun hebat euy, amanah kaderisasi

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Nyolong liat foto ikhwan di facebook..
Langsung deh ilang seketika itu mata yang ngantuk
Setelah itu berganti acara.. dipilih! dipilih!..
Kalo dah kegaet..hmmm langsung sikat tanpa risih

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Suka bercanda lengket dengan ikhwan
Lalu berlanjut dengan es em es an
Setelah itu terwujudlah perhatian yang kelewatan
Ujung- ujungnya berganti status dengan pacaran

❥ Jadi akhwat jangan genit
Tampil dengan sejuta pesona yang memikat
Harap harap cemas moga sang ikhwan mau mendekat
Asik deh, akhirnya bisa jg ikhtilat…
Selanjutnya...
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Tapi sayang banget, udah pasti situ dapet laknat..
Naudzubillah, karena itu sudah pasti maksiat

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Kalo sudah tekdung siapa yang rugi?
Ilang juga kan akhirnya harga diri
Orang tua pun ikut bersedih
Karena besarnya aib yang mengiris perih

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Maka dari itu jaga diri baik- baik
Jaga akhlak agar selalu apik
Jaga iman agar terasa resik
Jangan malah menyebar fitnah sehingga dunia jadi terbolak balik

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Duh..akhwat pesonamu memang mematikan
Menjadi celah kelemahan para ikhwan- ikhwan
Maka jagalah dirimu agar tetap kelihatan menawan
Menawan dalam pandangan sang maha Rahman
Sampai-sampai bidadaripun akan cemburu
Ketika kau bisa menjadikan diri BUKAN sebagai obyek berburu

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Kau bagaikan mutiara
Kecantikanmu tiada tara
Jika kau menjaga dirimu tetap pada aturan
Maka kau pantas menjadi harapan
Harapan bagi suamimu nanti
Yang insyaallah akan sungguh berbangga hati
Karena memiliki istri yang pintar menjaga diri

❥ Jadi Akhwat Jangan Genit
Jangan kawatir, semua ada waktunya
Bersabarlah sampai tiba saat kau akan bahagia
Maka kau akan teramat bangga dalam rasa
Karena kau tidak perlu menggadaikan dirimu dalam dosa


سبحان الله وبحمده!!!سبحان الله العظـــــــيـــــــم


❤• SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah •❤

10 Nasihat KeSABARAan Islam.....

Bismillahirrohmanirrohim....


firman Allah dalam Al-Qur'an:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ

الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS.Al-Kahfi: 28)

Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam Al-Khawas, "Sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan Al-Qur'an dan sunnah. Sehingga sabar tidak identik dengan kepasrahan dan ketidakmampuan. Rasulullah SAW. memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan senjata (perang)."

Kesabaran seringkali berujung kepada hilangnya berpikir positif kepada Allah SWT. Karena hilangnya keoptimisan tersebut, maka seringkali terjerembab kedalam kemaksiyatan. Semua dikarenakan hilangnya kepercayaan tentang adanya Allah SWT.

Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:

Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.

Kedua, merasa malu kepada Allah... Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya... Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah...

Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu......

Apabila engkau berlimpah nikmat maka jagalah, karena maksiat akan membuat nikmat hilang dan lenyap. Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.

Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya

Kelima, mencintai Allah... karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya... Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.

Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya... Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat...

Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri... karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati...

Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.

Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah... waktu senggang dan lapang yang dia miliki... karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan... sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.

Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas... yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati... Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat... dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah... Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.

Wallohu A'lam Bish Showwab.

73 Manfaat Dzikir Bagi Manusia



Bismillahir Rahmanir Rahiim

Dzikir atau mengucapkan kata-kata pujian yang mengingat kebesaran Allah SWT, adalah amalan istimewa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dzikir merupakan media yang membuat kehi

dupan Nabi dan para sahabat benar-benar hidup.

Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:

1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
2. Membuat Allah ridah.
3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
5. Menguatkan hati dan badan.
6. Menyinari wajah dan hati.
7. Membuka lahan rezeki.
8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
9. Melahirkan kecintaan.
10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
13. Pembuka semua pintu ilmu.
14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
16. Menghidupkan hati.
17. Menjadi makanan hati dan ruh.
18. Membersihkan hati dari kotoran.
19. Membersihkan dosa.
20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
21. Menolong hamba saat kesepian.
22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
23. Penyelamat dari azab Allah.
24. Menghadirkan ketenangan.
25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
42. Menjadikan hati selalu terjaga.
43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
47. Melembutkan hati.
48. Menjadi obat hati.
49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
52. Majlis dzikir adalah taman surga.
53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
61. Memberikan kekuatan jasad.
62. Menolak kefakiran.
63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
69. Membersihkan sifat munafik.
70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.

Subhanalllah Sungguh luar biasa manfaatnya…. tetapi orang tidak akan yakin dengan manfaat-manfaat diatas kecuali yang telah merasakan dan menikmatinya….. Mari kita memulainya dari sekarang dan istiqomah dalam melaksanakannya minimal khusunya dzikir setelah selesai sholat fardhu dan sunnah dan waktu lainnya, dan sebaik-baiknya dzikir yakni dzikir yang ikhlas tulus dari hati dan memahami bacaan dzikir serta maknanya, InsyaAllah... Ayoo termotivasi untuk dzikir.. ^_^

Astaghfirullahal' adhziim
Subhanallahi wabihamdihi
Subhanallahil' adhziim
Subhanallah 'adada khalqihi
Subhanalllah Zinata 'arsyihi
Subhanallah Ridho nafsihi
Subhanallah midada kalimatihi
Subhanallah walhamdulillah walaa illa haillallah wallahu akbar
Laa illa haillallah muhammadar rasullallah
Allahumma shalli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad

*Semoga Bermanfaat*

...Wahai Ukhti,, renungkanlah hal ini..



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun ‘sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.

Keyakinan terhadap takdir, menjunjung manus

ia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.

Keihlasan, bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.

Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.

Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.

Saudari muslimah, berbahagialah dengan keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akhirat, berkenan menyambutmu..

~Wahai Ukhti,, pikirkanlah hal ini..

Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti...

Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti...

Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu?

Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain?

Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujudmu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat?

Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik?

Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu.

Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman. Mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam?

Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada Sang Kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba...

Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub? Pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu??

Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan? Tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu?

Ukhti…rutinnya ta’limmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksanakan, tapi semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaummul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti? Makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.

Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah!!!

Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rasulullah sebagai panutanmu,

Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap Sang Kholikmu. Masihkah anti senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?

Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu?

Ukhti…masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu!

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam Surga Rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu.

Ukhti…muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri? Bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwan yang baik?

Ukhti…pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti? Bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah? Kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah???

Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu? Lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain? Kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah???

Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain? Kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain!

Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

--- Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini ... Itu hanyalah dari kami ... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan ... ----

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

SURAT UNTUK (CALON) ANAKKU :)



--- ♥

Untukmu anandaku sayang, kutulis surat ini saat ananda belum terlahir, bahkan ketika aku belum tahu siapa (calon) ayahmu kelak yang akan menjadi pintu bagimu untuk masuki bumi Allah. Tertulis surat ini,

pula, sebagai salah satu ungkapan cinta dari seorang wanita yang ingin menjauhkan diri dan keluarganya kelak dari dahsyatnya kobaran api neraka yang hitam pekat menyembur.

***
>>Ananda dalam Kandungan
Anandaku tercinta, seperti proses penciptaan manusia pada umumnya, ananda akan tercipta dari sari pati tanah. Allah jadikan ananda sebagai nutfah dalam rahim. Ananda pun menjelma menjadi segumpal darah. Selanjutnya menjadi segumpal daging. Allah membalut tulang-tulang ananda dengan daging. Terbentuklah ananda dalam wujud berbeda. Tibalah saatnya malaikat (atas kehendak dan perintah Allah) meniupkan ruh bagi raga ananda agar menjadi manusia seutuhnya.

>>Menatap Indahnya Dunia. . .
Anandaku tersayang. Akan tiba saatnya ananda terlahir dari rahim seorang wanita yang Insya Allah akan penuh cinta. Dialah yang kemudian ananda panggil dengan sapaan “Bunda” secara naluri. Dialah yang akan menjadi seorang permaisuri yang akan membantu ayahmu mengarahkan bahtera kita menuju surga Allah. Untuk itu anandaku, aku berjanji, akan berusaha menjadi wanita yang penuh pesona takwa nan berilmu syar’i lah yang akan menjadi kekasih hati ayahmu.

Kelak, ananda tercinta, kau akan ramaikan bumi ini atas kehendak Allah. Berbahagia dan begitu bersyukurnya kami kepada Allah sekiranya Allah benar-benar titipkan ananda untuk kami. Lihatlah disana, ananda, Allah terkadang menakdirkan orang tua tak miliki anak, padahal mereka begitu mendambakan kehadiran kalian sebagai permata hati. Mereka begitu sedih menunggu kedatangan kalian untuk curahkan kasih sayang.

Allah berfirman :
“Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang Dia kehendaki, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

>>>Permata Hati (Sejukkan Mata dan Jiwa). . .
Ananda yang kusayang. Adalah cinta dari Allah ‘azzawajalla akan memperkenalkan kita di bumi nusantara. Adalah cinta dari Allah akan mempertemukan kita di ufuk rumah. Adalah cinta dari Allah akan mempercintakan kita di atas agama tauhid ini. Adalah cinta dari Allah akan menjadikan ananda permata hati yang istimewa. Adalah cinta dari Allah akan menggelorakan letupan-letupan cinta kami pada kalian dan cinta kalian pada kami. Dengan cinta-Nya pula, ananda akan memekarkan kuncup-kuncup bahagia di beranda rumah.

Allah berfirman :
“..Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia.”

“..Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Akan ada sejuta kebanggaan yang menyemburat dalam jiwa ketika kalian bercanda dan bermain bersama kami. Ada tawa pengikis lelah setelah kami berterik mentari di arena kehidupan. Ada senyum merona yang tersungging di bibir kami setelah bergelut dan berkutat dengan pekerjaan rumah.

>>Senarai Harapan Cinta. .
Anandaku terkasih, kelak kan kubisikkan padamu dengan penuh kelembutan kasih bahwa ananda hadir di bumi Allah ini adalah untuk menerbitkan kejayaan islam. Oleh karena itu, wahai pahlawanku, berhias dan berbekallah dengan ilmu syari’i.

Ketahuilah bahwa setiap muslim dan muslimah diperintahkan untuk menuntut ilmu, ilmu tentang agama islam yang mulia sehingga mereka akan memahami islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tak lah bisa seseorang melaksanakan agama ini dengan benar kecuali setelah belajar islam yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafushshalih. Agama kita adalah agama ilmu dan amal karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diutus dengan membawa ilmu dan amal shalih.

Menuntut ilmu syar’I, seperti yang dituturkan para ulama, adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara yang haq dengan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, yang ma’ruf dan munkar. dengan ilmu, kan terbedakan antara sesuatu yang bermanfaat atau tidak. Pula, akan menambah hidayah serta kebahagiaan dunia dan akherat.

Maukah ananda sekiranya Allah mudahkan surga untuk ananda?

Maukah ananda sekiranya malaikat membuka sayapnya lalu mengepakkannya untuk ananda karena ridho dengan ananda?

Maukah ananda sekiranya seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi hingga ikan di dasar air mendo’akan ananda ampunan?

Tak inginkah ananda berada di salah satu taman-taman surga?

Tak inginkah ananda sekiranya Allah menyanjung ananda diantara para malaikat?

Maukah ananda mendapat keutamaan bagai keutamaan bulan diantara seluruh bintang?

Jawabannya adalah dengan menorehkan tinta di majelis ilmu….

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak. “

>>Kisah Mereka Telah Berlalu
Ananda, kudapati seorang anak kecil berumur 10 tahun dengan penuh harapan dan semangat yang membara berucap kepada ibunya :
”apakah aku boleh pergi guna memburu ilmu? Insya Allah setelah sholat subuh nanti aku mau pergi untuk keluar menuntut ilmu (syar’i).”

Alangkah bahagianya sang ibu mendengar permintaan sang buah hati. Sang ibu pun berkata :
“kemarilah anakku, pakailah pakaian ilmu.”

Lalu sang ibu menggantikan pakaian putranya dengan pakaian indah berwarna kecoklat-coklatan, memasang dan mengikatkan surban di kepalanya dengan penuh sentuhan keimanan, menaburkan parfum yang harum semerbak dengan harapan kelak sang anak akan menebarkan wewangian ilmu yang diperolehnya. Lalu dengan penuh sedih sang ibu berkata, ”pergilah anakku dan burulah ilmu.”

Lalu sang anak belia itupun keluar demi mencari kebenaran dengan semangat yang tak pernah padam dan menemui 900 ulama di masanya. Subhanallah. Itulah jiwa yang selalu haus ilmu.

Tahukah engkau siapakah si kecil belia? Dialah imam Malik bin Anas bin Malik bin Amir, salah seorang imam madzhab penyusun kitab hadits al-Muwaththa’ yang beredar luas di kalangan penuntut ilmu dan disusun selama 40 tahun. Sang imam menapaki ilmu di waktu kecil dengan menggantikan kemalasan dengan kesungguhan, mengisi waktu dengan bercanda bersama ilmu lalu meneguk saripatinya.

Dan kepadamu wahai anandaku, pahlawanku, kesatriaku, jadilah engkau seperti mereka. Jadilah engkau seperti mereka. ..

Wallahu a’lam,

subhanaka allahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atuubu ilaika...


Teruntuk Calon Anakku Yang Masih Dalam Dekapan Allah... :*

Rabu, 02 Mei 2012

99 LANGKAH MENUJUN KESEMPURNAAN IMAN

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf
apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan.
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang
dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu
dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita
sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban
dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan,
godaan dan tentangan Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan
dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

“Sebarkanlah walau satu ayat pun” (Sabda Rasulullah SAW) “Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Surah Al-Ahzab:71)

Selasa, 01 Mei 2012

Atas Nama HAM, Izinkan Aku Pamer Aurat...!
By: Yulianna PS
Penulis Cerpen “Hidayah Pelipur Cinta”
Judul artikel ini gambaran dari generasi yang sakit akibat
ulah manusia perusak moral yang melumuri zaman dengan
kenistaan.
Pada zaman dahulu, wanita Indonesia identik dengan sifat
malu. Mereka malu memakai busana minim dan malu
berinteraksi dengan kaum Adam yang bukan mahram.
Kaum hawa masa lalu bersikap sesuai etika ketimuran, yang
menjaga sikap terhadap laki-laki, bukan karena jaim alias
jaga imej, tetapi karena memang ada rasa malu menyelinap
di dalam diri mereka.
Hari ini, manusia telah mengubah zaman, di mana para
wanita dijadikan sebuah boneka. “Atas nama HAM, izinkan
saya pamer aurat,” begitulah gambaran yang tepat aspirasi
para wanita kebanyakan.
Atas nama kebebasan, wanita Indonesia tidak malu-malu
melucuti busana di tempat umum agar disebut modern
seperti wanita barat. Melalui dunia hiburan, propaganda
barat telah sukses memalingkan muslimah Indonesia
berkiblat kepada jurang kehancuran.
Barat berhasil menipu dunia, utamanya Indonesia. Di
negara barat dan kroni-kroninya, wanita yang berani –maaf–
telanjang di dunia akting merupakan kebanggaan, kategori
wanita seperti ini bagi mereka layak menerima
penghargaan bergengsi. Ironinya, Indonesia merupakan
negara yang latah mengikuti budaya mereka. Budaya yang
menjauhkan muslimah dari agamanya.
“Atas nama HAM, izinkan saya pamer aurat.” Pesan inilah
yang membuat undang-undang pornografi dan pornoaksi
mandul di negara kita. Walaupun jutaan umat mendukung,
tidak akan aspirasi ini menjadi kenyataan. Faktanya dunia
hiburan berupa media cetak dan elektronik semakin liar dan
berani mengekspos aksi rendahan wanita.
Pelecehan terhadap wanita dengan kedok seni, mendorong
wanita bangga memamerkan aurat. Aksi seronok yang
pantas dilakukan wanita tuna susila, kini telah di lakukan
oleh wanita penjaja akting. Generasi muda menjadi korban,
ikut-ikutan bertindak seperti wanita penjaja akting, rusaklah
negara, akibat tidak mampu mendidik wanita.
Islam Memuliakan Wanita
Islam sangat menghargai wanita, menjaga agar martabat
wanita terangkat, bukan rendah layaknya sampah, atau
menjadi boneka para manusia rakus. Apa artinya sebuah
pamor, jika di dalamnya memaksa wanita merusak derajat
dan martabatnya di hadapan masyarakat luas. Apa pula
artinya ketenaran, jika di dalamnya menyuruh wanita
bertindak melanggar norma-norma agama.
Bahagialah para wanita muslimah, ketika anak-anak, dalam
lindungan keluarga, ketika beranjak dewasa atau baligh,
diperintahkan menutup aurat, sebagai bentuk ketakwaan
pada Allah sang Maha Pencipta. Dalam hijab, bukan hanya
sekedar menutup aurat, tetapi merupakan cirri khas
muslimah yang mudah terdeteksi identitas
kemuslimahannya, hal ini sesuai firman Allah dalam surat
Al-Ahzab ayat 59:
“Hai Nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
Ketika telah beranjak dewasa dan hendak menikah, wanita
islam diperbolehkan memilih tanpa paksaan, mereka
diperlakukan istimewa, dipilihkan lelaki baik yang menjaga
kehormatan. Ia juga mempunyai hak meminta mahar (mas
kawin) dan boleh membelanjakannya sesuka hati. Sungguh
menyenangkan menjadi muslimah, ia tidak takut
kekurangan cinta dan kasih sayang. Ia adalah saudara bagi
muslim yang lainnya, sehingga jika ada gangguan dari
orang jahil, maka kehormatannya wajib dibela.
Ketika telah menjadi seorang Ibu, kemuliaan wanita
bertambah. Ia menjadi pembuka ridha surga Allah bagi
anak-anaknya. Doa bagi anaknya tidak meleset. Islam
memudahkan wanita yang berstatus Ibu, ia berhak
mendapat nafkah dari suami. Dan baginya tidak ada
kewajiban bersusah payah mencari makan. Baginya
merupakan kehormatan, ketika kewajiban di dalam rumah
diserukan, dengan tetap di dalam rumah akan terhindar
dari sifat buruk berupa gossip, ghibah, foya-foya, dan sifat
rendah yang mendatangkan madharat lainnya.
Kemuliaan lainnya, semakin lanjut usia mereka semakin
dihormati, semakin besar pula hak mereka dan semakin
berlomba-lomba anak-anak dan kerabat dekatnya untuk
berbuat yang terbaik kepada mereka, karena mereka telah
selesai melakukan tugasnya, dan yang tersisa adalah
kewajiban anak-anak, cucu, keluarga dan masyarakat
terhadap mereka.
Akhirnya, mewakili suara hati muslimah, penulis ingin
mengatakan, ‘atas nama HAM, izinkan kami para wanita
menutup aurat secara rapat’, atas nama HAM, jangan
ganggu para muslimah dengan tuduhan miring yang
mengait-ngaitkan dengan julukan teroris. Atas nama HAM,
izinkan muslimah mendapatkan kebebasan berpakaian
syar’i sesuai aturan syariat. [voa-islam.com]
Republik Zina Menunggu Binasa
Masih gadis sudah tidak
perawan? Tak perlu
mengernyitkan dahi. Saat ini
perempuan belum menikah tapi
sudah tidak virgin bukanlah
barang langka. Survey terbaru
yang dilakukan lembaga
internasional DKT bekerja sama
dengan Sutra and Fiesta
Condoms mengungkap, remaja
tak lepas dari seks bebas.
Buktinya, 462 responden berusia 15 sampai 25 tahun
semua mengaku pernah berhubungan seksual. Semua,
100 persen! Dan, mayoritas mereka melakukannya
pertama kali saat usia 19 tahun. Survey dilakukan Mei
2011 di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan Yogyakarta
(Republika.co.id, 12/12/2011).
Selanjutnya, data yang diungkap lebih miris lagi. Yakni,
sebanyak 88 persen hubungan seks dilakukan bersama
pacar, 9 persen dengan sesama jenis (terutama wanita),
dan 8 persen dengan PSK (untuk pria). Umumnya mereka
melakukan zina di tempat kos (33 persen), hotel atau
motel (28 persen), sementara rumah 24 persen. Lama
pacaran mereka sebelum berhubungan seksual, rata-rata
satu tahun.
Perzinaan agaknya sudah menjadi gaya hidup sebagian
warga berhaluan LIBERAL di Republik ini. Tepatnya, sejak
kran liberalisasi di berbagai bidang dibuka, life style ala
Barat yang sarat dengan gelagak syahwat turut menjadi
penumpang gelap. Dilegalkan tidak, tapi merebak di
mana-mana. Pornografi, pornoaksi, pelacuran,
permesuman dan hiburan maksiat, begitu dekat, mengulik
urat syahwat.
Tak peduli lelaki baru baligh, atau gadis bau kencur, jika
saraf-saraf nafsunya sudah diobrak-abrik, apa pun
dilakukan. Jika pintu legal pernikahan begitu terjal, zina
gratis jadi pelampiasan. Toh suka sama suka, saling
menguntungkan, tak ada yang dirugikan. Dan lebih
penting, toh tak ketahuan. Boro-boro dikenai rajam atau
sekadar dikucilkan, dengan bangga pelaku zina mem-
videokan adegan vulgarnya.
Bagaimana dengan memperkosa? Memang terlalu berat
risikonya. Kalau zina suka sama suka, tidak ada delik
pidananya. Perkosaan hanya dilakukan mereka yang
“kebelet” melampiaskan nafsu tapi tak punya pacar, atau
tak punya uang untuk membayar pelacur. Juga, yang tak
kuat nikah karena biaya administrasinya mahal, atau tak
punya calon saking tak lakunya.
Dan, di negeri ini, tipe seperti inipun tak kalah banyaknya.
Fenomena pemerkosaan di angkutan umum adalah salah
satunya. Korbannya sudah banyak berjatuhan, perempuan
semakin terancam di luar sana. Kejahatan seksual
mengintai setiap detik. Kalau tak diperdaya dengan rayuan
gombal, dicaplok para pemerkosa. Duh!
Omong kosong jika negara melindungi warganya. Yang
ada bukannya melarang, malah merangsang mereka untuk
menjadi penikmat syahwat. Memblokir situs porno hanya
sebatas niat. Baru sejenak sudah jebol lagi. Bahkan
dipelopori jajaran pejabat sendiri (ingat kasus anggota DPR
yang ketahuan mengakses situs porno saat sidang?).
Jangan heran jika kita membaca berita, tiap hari selalu ada
episode-episode anyar video-video mesum amatir dengan
aktor-aktris muda-mudi yang dimabuk asmara, pelajar
kurang ajaran, atau pasangan selingkuh.
Sekali lagi, negara justru menggelontorkan kebijakan yang
memperlonggar perzinaan. Media massa, novel, komik,
iklan, lukisan, sinetron, film, foto, lagu dan tayangan realty
show bertema cabul pun bebas beredar. Tidak akan
dibredel sekalipun sudah protes massal oleh masyarakat.
Pelacuran, eksploitasi aurat perempuan, dan tempat-
tempat hiburan yang menjajakan syahwat, dibiarkan.
Tidak akan ditutup asal menyumbang pajak.
Di sisi lain, negara membuat berbagai larangan untuk
menyumbat penyaluran syahwat dengan cara-cara legal.
Usia pernikahan terus dinaikkan, biaya nikah dimahalkan
dan syarat penikahan diperketat. Termasuk, upaya
pelarangan poligami sekalipun bagi mereka yang mampu.
Jika pembaca jeli, inilah sebenarnya yang diharapkan
negara liberal ini: industri porno menggeliat, zina dini
meningkat, pemerkosaan berlipat, kehamilan di luar nikah
tumbuh cepat, aborsi dipersingkat, dan lahirlah generasi
generasi bejat.
Persis di Barat, yang kini di ambang kebinasaan. Akankah
Republik ini diam saja menunggu saat yang sama?
Fenomena di atas tentu bukan perkara remeh. Muda-mudi
calon pemimpin masa depan, sudah sedemikian amoral.
Berani menghalalkan zina yang jelas-jelas diharamkan.
Anehnya, terhadap persoalan ini, hampir tidak ada yang
menuding sistem hidup sekuler-liberallah yang menjadi
akar masalahnya. Padahal sistem inilah yang
“mewajibkan” remaja pacaran, hingga merasa tak gaul
tanpa berhubungan badan dengan pujaan hatinya.
Sistem inilah yang mengajarkan, bahwa perempuan harus
membuka auratnya, mempertontonkan kepada lelaki
bukan mahromnya. Sistem inilah yang memandu tumbuh
kembang remaja, tanpa didampingi kedua orangtuanya
yang sangat sibuk digilas roda perekonomian. Sistem inilah
yang memberhalakan materi, uang dan kenikmatan
seksual.
Memang, mereka mengharapkan “agama” (baca: Islam)
mampu menyelesaikan persoalan ini. Pada saat remaja
ketahuan amoral, segera semua pihak berteriak “ini karena
kurangnya pendidikan agama” atau “para ulama harusnya
lebih berperan membina akhlak remaja” dan para guru
dan orangtua harus menanamkan nilai-nilai moral lebih
intens pada anak-anaknya.”
Agama dijadikan tong sampah saja, sekadar untuk
memperbaiki keadaan yang sudah rusak. Anak nakal dan
bandel, dikirim ke pesantren. Image pesantren sebagai
pendidikan mulia pun babak belur. Terlebih lagi, pada saat
yang sama diopinikan bahwa pesantren adalah “produsen”
teroris. Lulusan pesantren, orang-orang mukhlis itu,
didakwa membahayakan eksistensi negara. Sementara
para pelaku maksiat dianggap pahlawan penyumbang
devisa.
Tapi, baiklah, agama (baca: Islam) bersedia memperbaiki
keadaan. Bahkan punya sulosi komprehensif untuk
menuntaskan segala persoalan. Bukan hanya mengatasi
perzinaan, itu terlalu “mudah.” Bahkan mengatasi
kemiskinan, kelaparan, ketimpangan sosial, kriminalitas,
dll, serahkan saja padanya.
Tapi, mengapa ketika Islam -yang dipeluk mayoritas
penduduk negeri ini– mengajukan syariatnya sebagai
solusi, dicap mengancam eksistensi negara, radikal,
ekstrimis, intoleran, bahkan antipemerintah? Kenapa
negara dengan setia menerapkan sekulerisme, padahal
sekulerisme itu sendirilah yang melahirkan semua
kebobrokan sosial ini?
Sebaliknya, kenapa menuduh ideologi Islam, yang belum
pernah diberi kesempatan memerintah negeri ini, dengan
tuduhan-tuduhan miring? Tampak jelas, siapa yang
bermuka dua, antara butuh dan tidak butuh terhadap
Islam. Dan akan lebih baik lagi pembaca tanyakan pada
nurani mereka yang sering menggembosi dan
menghadang penegakan syariat islam, tanyakan pada
mereka yang mengakui "kesaktian" Pancasila, ketimbang
AL QURAN yang mulia.
Ingat-ingatlah duhai pembaca, kalau kalian mengerti,
pertarungan di tingkat pemikiran ini sudah lama
berlangsung, dan sedang berkecamuk dengan dahsyat,
kapan lagi kita hendak merapatkan barisan ? menunggu
babak belur ?????
Kita adalah umat terbaik yang pernah dilahirkan, jangan
pedulikan tong kosong yang hanya bisa menanam PADI
(kebaikan) sedangkan RUMPUT (pangkal kerusakan)
mereka biarkan tumbuh subur, biarlah mereka memanen
RUMPUT, toh kerugian mereka sendiri yang tanggung.
Tetapi jangan sampai pola pikir mereka yang terbalik
menguasai kita, mereka yang islam rohmatan lil alaminnya
sekedar di mulut saja.
Inilah tanda-tanda akhir zaman. Ketika perzinaan
merajalela dan masyarakat menganggapnya biasa. Kalau
sudah begini, Republik ini tinggal menunggu BINASA. Dan
mereka hanya bisa saling lempar tanggung jawab.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi SAW beliau
bersabda: “Demi Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah
akan binasa umat ini sehingga orang-orang lelaki
menerkam wanita di tengah jalan (dan menyetubuhinya)
dan di antara mereka yang terbaik pada waktu itu berkata,
“alangkah baiknya kalau saya sembunyikan wanita ini di
balik dinding ini.” (HR. Abu Ya’la. Al Haitsami berkata,
“perawi-perawinya shahih.” Lihat Majmu’ Zawaid: 7/331)

Be_
Situslakalaka.com
Berbulan Madu
dengan
Bidadari…
Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda
yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun
belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid
Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-
tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam.
Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.
“Wahai saudaraku Zahid….selama ini engkau sendiri
saja,” Rasulullah SAW menyapa.
“Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid.
“Maksudku kenapa engkau selama ini engkau
membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…,”
kata Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini seorang yang
tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek,
siapa yang mau denganku ya Rasulullah?”
” Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!” kata
Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya
untuk membuat surat yang isinya adalah melamar
kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak
seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya
dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu
dibawah ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah
Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka
Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan
surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
“Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul
yang mulia diberikan untukmu saudaraku.”
Said menjawab, “Adalah suatu kehormatan buatku.”
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca
surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab
perkawinan yang selama ini biasanya seorang
bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan
dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah
yang dinamakan SEKUFU.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, “Wahai saudaraku,
betulkah surat ini dari Rasulullah?”
Zahid menjawab, “Apakah engkau pernah melihat aku
berbohong….”
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan
berkata, “Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap
tamu ini…. bukankah lebih disuruh masuk?”
“Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang
melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya,” kata
ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis
sejadi-jadinya dan berkata, “Wahai ayah, banyak
pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya
menginginkan aku, aku tak mau ayah…..!” dan Zulfah
merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid, “Wahai saudaraku,
engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku
menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah
bahwa lamaranmu ditolak.”
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti
menangis dan bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah,
mengapa membawa-bawa nama rasul?”
Akhirnya Said berkata, “Ini yang melamarmu adalah
perintah Rasulullah.”
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas
kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada
ayahnya, “Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah berkata
bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera
aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat
firman Allah dalam Al-Qur’an surat 24 : 51.
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila
mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul
menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan.
Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 24:51)”
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa
dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada tara dan
segera pamit pulang. Sampai di masjid ia bersujud
syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik
Zahid yang berbeda dari biasanya.
“Bagaimana Zahid?”
“Alhamdulillah diterima ya rasul,” jawab Zahid.
“Sudah ada persiapan?”
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, “Ya Rasul,
kami tidak memiliki apa-apa.”
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar,
Ustman, dan Abdurrahman bi Auf. Setelah mendapatkan
uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk
membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah
Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk
menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan
Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum
Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata,
Zahid bertanya, “Ada apa ini?”
Sahabat menjawab, “Wahai Zahid, hari ini orang kafir
akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak
mengerti?”.
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, “Wah kalau
begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan
kubelikan kuda yang terbagus.”
Para sahabat menasehatinya, “Wahai Zahid, nanti malam
kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?”
Zahid menjawab dengan tegas, “Itu tidak mungkin!”
Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, “Jika bapak-
bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
(dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. 9:24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran
dan mati syahid di jalan Allah.
Rasulullah berkata, “Hari ini Zahid sedang berbulan
madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada
Zulfah.”
Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an surat 3 : 169-170
dan 2:154). “Janganlah kamu mengira bahwa orang-
orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka
itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki.
Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah
yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka
bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal
dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati“.(QS 3: 169-170).
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang
yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati,
bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya.” (QS. 2:154).
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan
Zulfahpun berkata, “Ya Allah, alangkah bahagianya calon
suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di
dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat.”
HIKMAH
Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjadi renungan
buat kita bahwa, “Untuk Allah di atas segalanya, and die
as syuhada.” Jazakumullah.
Kisah Sebuah Kalung
Bismillahirrahmanirrahiim
Suatu hari, seorang laki-laki tua datang mengenakan
pakaian usang.Langkahnya sempoyongan ketika menemui
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : "Wahai Nabi, aku
lapar, telanjang (berpakaian usang) dan miskin.Berilah aku
pakaian, sandang dan bantuan !"
Saat itu, Rasulullah tengah dilanda kesusahan.Beliau
berkata : "Sungguh, aku ini tidak memiliki apa-apa yang
dapat aku berikan kepadamu.Pergilah ke rumah
perempuan yang mendahulukan Allah daripada dirinya
yakni Fathimah...!"
Bilal kemudian mengantar orang tua itu ke rumah
Fathimah, orang itu berkata : "Wahai putri Muhammad !
Aku lapar dan butuh pakaian.Tolonglah aku, semoga Allah
memberkahimu !"
Ketika itu, Fathimah juga dilanda kesusahan, tetapi ketika
melihat kondisi orang tua itu, ia tidak tega.Ia memberi kulit
biri-biri yang biasa di pakai alas tidur Hasan dan
Husein."Ambillah ini ! Semoga Allah menggantinya bagimu
dengan yang lebih baik lewat menjualnya."
Wahai Fathimah ! Aku mengeluh lapar kepadamu dan
engkau memberiku kulit biri-biri ! Bagaimana bisa aku
makan dengan ini ?"
Fathimah seperti diiris sembilu.Lantas, ia mengulurkan
kalungnya.Orang itu mengambil kalung tersebut, lalu
kembali menemui Rasulullah." Wahai Nabi ! Fathimah
memberiku kalung dan memintaku menjualnya..."
Rasulullah tersenyum : "Sungguh, Allah akan memberi
jalan keluar, karena Fathimah memberimu kalung ini."
Amar bin Yasir yang ada di dekat Rasulullah meminta izin
untuk membeli kalung tersebut.Rasulullah memberi izin
dan Ammar menanyakan harganya." Sepiring roti dan
daging, sehelai baju Yaman untuk menutupi auratku dan
mendirikan shalat di hadapan Allah, uang 1 dinar agar aku
bisa pulang !"Kata orang tersebut.
Ammar yang baru menjual harta rampasan perang
Khaibar, ternyata menawar lebih :" Aku memberimu 20
dinar, 200 dirham, sehelai baju Yaman, kuda untuk
membawamu pulang dan kebutuhanmu akan roti dan
daging."
Setelah Ammar mengajak orang tersebut untuk memenuhi
janjinya, orang tersebut menemui Rasulullah lagi dan
berkata : "Aku kini jadi kaya.Semoga ayah dan ibuku jadi
penebus bagi Anda."
Rasulullah menimpali : "Maka balaslah Fathimah atas
kemurahan hatinya !"Orang tua tersebut mamanjatkan
doa.Setelah itu, ia pun pamit pulang.
Ketika Ammar membeli kalung itu, rupanya ia punya
maksud lain.Ia membungkus kalung itu kemudian
meminta budaknya, Shahm, untuk mengantarkannya
kepada Rasulullah." Berikan kalung ini pada Rasulullah !
Katakan pada beliau, aku menyerahkanmu kepadanya."
Shahm menemui Rasululllah dan menyampaikan amanat
dari Ammar, tetapi justru meminta Shahm untuk menemui
Fathimah :" Bawalah kalung ini pada Fathimah dan aku
serahkan kamu pada Fathimah !"
Shahm menyampaikan pesan Rasulullah.Fathimah
menerima kalung tersebut, seraya mengatakan bahwa
Shahm telah merdeka.Seketika itu, Shahm tertawa.Karena
tak tahu arti di balik tawa Shahm itu, maka Fathimah
bertanya kepadanya.
Shahm menjawab : "Aku tertawa karena memikirkan
kebajikan kalung ini.Ini memberi makan orang lapar,
memberi pakaian orang telanjang, melapangkan orang
miskin, membebaskan budak, dan kembali kepada pemilik
aslinya.Semuanya itu atas izin Allah."
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat. Marilah kita
untuk senantiasa Mengajak Dan Menebar Kebaikan kepada
sesama.
Kami beristighfar kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan
shalawat,salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam, keluarga dan para
shahabatnya serta seluruh pengikut beliau.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaa hailla
anta astaghfiruka wa atubu ilaika...
Wassalam...

Ampuni segala dosa-dosaku ya Allah,
10 Bantahan Bagi Penentang Jilbab
1. Jilbab pakaian orang Arab
Bantahan: Salah besar! Jilbab pakaian wanita muslimah.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai berikut;
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Quran berfirman yang
artinya : “Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-
anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin.
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda
untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah maha pengampun dan penyayang," (Al-Ahzab : 59).
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah
mereka menahan pandangannya dan menjaga
kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya
kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah
mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka,” ( QS.
24 : 31).
2. Percuma pakai jilbab kalo masih blom baik
Bantahan: Ente merasa blom baik? Kasihan deh lo… orang
biasanya pede dengan dirinya orang baik, kok malah
merasa belom baik! Trus, kenapa juga gak berjilbab kalo
memang pengen baik. Kalau tetep ga mo pake jilbab ga kan
pernah baik, lha selalu langgar perintah Allah, gimana mo
baik.
Trus, kenapa juga gak berjilbab kalo memang pengen
baik. Kalau tetep ga mo pake jilbab ga kan pernah
baik, lha selalu langgar perintah Allah, gimana mo
baik.
Dan pula, penilaian manusia kadang tidak obyektif. Orang
baik bisa dibilang tidak baik, orang tidak baik dibilang
baik…cape deh…
Nih, ada cerita sedikit. Menurut ente orang yang baik yang
mana, si fulana atau si rahmah… Si Fulana dan Si Ranti
sedang ngobrol, berikut obrolannya;
Fulana: Ih, ngapain si Rahmah pake jilbab? Udah kaya
orang bener aja! Masih suka ngomongin orang aja! Kesana-
sini masih ngerumpi, ngejelekin orang. Ih, sebel! Apalagi
gayanya itu, kalo di depan Si Aryo udah sok alim… padahal
suruh baca Al-Qur’an aje blom tentu becus! Mending gue,
biar baru bisa Al-Fatihah tapi gak gitu-gitu banget deh…
Udah gitu suka keluyuran lagi kalo hari senin ama kamis.
Katenye sih ngaji?! Alah, paling cari mangsa. Masak ngaji
siang hari! Udeh deh, kalo blom bener jangan sok pake
jilbal… bla bla bla {masih nyerocos}
Ranti: Hmm!!!!
3. Atas tertutup bawah kebuka!
Bantahan: Ini ledekan yang amat memilukan. Istilah ini
dibuat seolah orang yang berjilbab hanya tertutup luarnya
saja, tapi gampang menunjukkan auratnya.
Jilbab yang pengertiannya juga hijab (tirai), adalah
penghalang seorang muslimah gak hanya dari pandangan
lelaki lain, tapi juga penghalang seorang muslimah untuk
berbuat maksiat, penghalang seorang muslimah dari
perbuatan yang dilarang agama. Perkataan seperti ini biasa
dilancarkan orang kafir dan orang-orang Islam yang nggak
ngerti.
4. Jilbab? Nggak deh…panasnya itu loh
Bantahan: Ketahuan…blom pernah pake jilbab secara
bener! Pake dong yang bener. Di dalam pakai pakaian
dalam, trus pake pakaian luar yang panjang. Bagian bawah
pakai celana panjang yang longgar (untuk menghindari rok
yang tersingkap hingga memperlihatkan betis/aurat), baru
pake rok yang juga longgar. Udah coba? Blom kan?
Makanya jangan sembarang ngomong kalo blom coba.
Tanya yang udah pake, adem banget lagee..
5. Rambut jadi bau!
Bantahan: Setiap rambut juga bau kalo gak pernah di
keramas, mau pake jilbab kek, mau nggak, tapi jelas
rambut hitam ente tetap terjaga hitam alami. Dari pada
panas-panasan rambut jadi merah … plus bau!
6. Ada ninja …
Bantahan: Dari pada ada orang kafir! Pakaian yang anda
pake adalah pakaian orang kafir, tahu nggak? Denger nih
hadist nabi:
Umar meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: “Janganlah berpakaian seperti orang-orang yang
tidak beriman “.
“Barang siapa meniru suatu kaum, dia termasuk kaum itu!”
hadist ini merupakan peringatan terhadap orang-orang
Islam agar tidak mengikuti perilaku nonmuslim.
“Barang siapa meniru suatu kaum, dia termasuk
kaum itu!” hadist ini merupakan peringatan terhadap
orang-orang Islam agar tidak mengikuti perilaku
nonmuslim.
Ada lagi nih dari hadist nabi; “Barang siapa meniru suatu
kaum, dia akan dibangkitkan bersama kaum yang dicontoh-
contohkannya itu.”
Mau dibangkitkan di akhirat bersama kaum kafir? Kalo gue,
nggak deh …
7. Pake jilbab kok sombong?
Bantahan: Yang gak pake jilbab sombong juga lebih
banyak!
8. Jilbab buat susah kerja
Bantahan: Ah, nggak tuh! Kalo tempat kerja yang bener
gak mungkin ngelarang orang pake jilbab. Kalo tempat
kerja yang nggak bener memang menyuruh para wanitanya
untuk berpakaian seksi. Mau kerja di tempat yang gak
bener?
9. Pake jilbab biasa aje, kedombrong gitu! Gak modis
tau …
Bantahan: Emang jilbab fungsinya menutup aurat kok?
Ente tahu gak sih kalo dengan pakaian semacam celana
jeans pa*nt*t (maaf) ente yang bah*nol itu masih jadi
terkaman mata laki-laki? Ente tahu gak sih kalo yang
menyembul dari dada ente masih buat laki-laki serr… Mau
jadi tontonan? Terserah (ini yang di istilahkan nabi
berpakaian tapi telanjang, wallahu alam). Tapi (seperti kata
AA Gym) bukankah lebih baik jadi wanita tuntunan, bukan
tontonan!
10. Nanti aje kalee kalo udah tua…
Bantahan: Jaminan dari mane ente bisa hidup ampe tua?
Emang ada perjanjiannya? Atau ente punya Sertifikat
Jaminan Hidup Sampe Tua? Kalo ada gak apa-apa… boleh
aja. Entar kalo udah deket dengan perjanjian saatnya ente
meninggal pake deh tuh jilbab, ama perbanyak ibadah!

Sumber: voiceofal-islam
Fadhillah Wanita
Point-point ini terdapat di dalam kitab Kanzul ‘Ummal,
Misykah, Riadhush Shalihin, Uqudilijjain, Bhahishti
Zewar, Al-Hijab, dan lain-lain, checking satu persatu
belum dibuat. Mudah-mudahan dapat diambil ibrah
darinya.
1. Doa wanita lebih maqbul dari lelaki kerana sifat
penyayang yang lebih kuat dari lelaki. Ketika
ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut,
jawab baginda : “Ibu lebih penyayang dari bapak
dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000
orang lelaki yang tidak soleh.
3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70
orang wali.
4. Seorang wanita solehah adalah lebih baik dari 70
lelaki soleh.
5. Barangsiapa yang menggembirakan anak
perempuannya, derajatnya seumpama orang yang
senantiasa menangis kerana takutkan Allah SWT
dan orang yang takutkan Allah SWT akan
diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang
makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan
kepada keluarganya, maka pahalanya seperti
bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak
perempuan dari anak lelaki. Maka barangsiapa
yang menyukakan anak perempuan seolah-olah
dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS
7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali
haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk
dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada
hari pertama haidhnya membaca
“Alhamdulillahi’alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah”.
Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan
aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”;
maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan
dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang
aman dari siksa, bahkan Allah Ta’ala
mengangkatnya ke atas derajat, seperti derajatnya
40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir
kepada Allah selama haidhnya.
8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan
tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam
syurga.
9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan
atau tiga saudara perempuan atau dua anak
perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia
bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka
dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa
serta bertanggung jawab, maka baginya adalah
syurga.
10. Dari ‘Aisyah r.ha. “Barang siapa yang diuji dengan
sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia
berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan
menjadi penghalang baginya dari api neraka.”
11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
12. Apabila memanggil akan engkau kedua ibu
bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya
akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka
pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana
pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan
di laut, burung di udara, malaikat di langit,
matahari dan bulan, semuanya beristighfar
baginya selama mana dia taat kepada suaminya
dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang
dan puasanya)
15. ‘Aisyah r.ha. berkata “Aku bertanya kepada
Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya
terhadap wanita ?” Jawab baginda, “Suaminya”.
“Siapa pula berhak terhadap lelaki ?” Jawab
Rasulullah SAW. “Ibunya”.
16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat
lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan),
memelihara kehormatannya serta taat kepada
suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari
pintu mana saja yang dia kehendaki.
17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam
urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia
ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya
(10,000 tahun).
18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin
dalam rahimnya, maka beristighfarlah para
malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan
baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan
menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah
lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak
hamil.
20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa
pada siang hari.
21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat
pada malam hari.
22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak
bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya
pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT .
23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70
tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada
satu uratnya Allah mengaruniakan satu pahala
haji.
24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak,
keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan
ibunya melahirkannya.
25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas
bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
26. Wanita yang memberi minum susu kepada
anaknya dari badannya (ASI) akan dapat satu
pahala dari tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup
tempo (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di
langit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib
baginya.
28. Jika wanita memberi susu badannya kepada
anaknya yang menangis, Allah akan memberi
pahala satu tahun solat dan puasa.
29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur
yang tidak selesai kerana menjaga anaknya yang
sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan
20 orang hamba.
30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari
kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan
oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia
hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun
pahala ibadat.
31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian
suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu
kebaikan, dan mengampuni dua ribu
kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari
sang surya akan meminta keampunan baginya,
dan Allah mengangkatkannya seribu derajat
untuknya.
32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu
orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita
yang melayani suaminya selama seminggu, maka
ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan
dibukakan baginya pintu syurga, yang dia dapat
masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.
33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya
hingga pulanglah ia, disapukan mukanya,
dihamparkan duduknya atau menyediakan makan
minumnya atau memandang ia pada suaminya
atau memegang tangannya, memperelokkan
hidangan padanya,memelihara anaknya atau
memanfaatkan hartanya pada suaminya kerana
mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya
akan tiap-tiap kalimah ucapannya, tiap-tiap
langkahnya dan setiap pandangannya pada
suaminya sebagaimana memerdekakan seorang
hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah karuniakan
Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya
atas karunia rahmat itu. Tiada seorang pun yang
sampai ke martabat itu melainkan Nabi-nabi.
34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang
isteri yang siang dan malamnya menggembirakan
suaminya.
35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih
sayang dan suaminya melihat isterinya dengan
kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh
rahmat.
36. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan
mendapat pahala 12 tahun solat.
37. Wanita yang melayani dengan baik suami yang
pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan
medapat pahala jihad.
38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan
mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita
memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala
tola perak.
39. Dari Hadrat Muaz ra.: Mana-mana wanita yang
berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk
suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan
oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya
dari bakaran api neraka.
40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani
Israel yang buta sebelah matanya sangat baik
khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia
menghidangkan makanan dihadapan suaminya,
dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai
makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan
sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan
sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang
buta telah celik. Allah karuniakan kemuliaan pada
perempuan itu kerana memuliakan dan
menghormati suaminya.
41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW.
keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati
beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda
lalu bertanya, “Adakah kamu menyembahyangkan
mayat ?” Jawab mereka,”Tidak”. Sabda Baginda
“Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan
tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di
rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya
pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang
lelaki.”
42. Wanita yang memerah susu binatang dengan
“Bismillah” akan didoakan oleh binatang itu
dengan doa keberkatan.
43. Wanita yang menguli tepung gandum dengan
“Bismillah”, Allah akan berkahkan rezekinya.
44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan
mendapat pahala seperti menyapu lantai di
Baitullah.
45. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang
mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah
akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api
neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit
dan bumi.”
46. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal
benang, Allah akan mencatatkan untuknya
perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat
dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”
47. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang
menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah
menentukan satu tempat khas untuknya di atas
tahta di hari akhirat.”
48. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal
benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-
anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya
ganjaran sama seperti orang yang memberi makan
kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian
kepada 1000 orang yang tidak berpakaian.”
49. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang
meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya,
mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri
anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya
pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan
memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat
dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata
orang-orang yang memperhatikannya.”
50. Sabda Nabi SAW: “Ya Fatimah barang mana wanita
meminyakkan rambut dan janggut suaminya,
memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya,
Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-
sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul
maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi
sebuah taman dari taman- taman syurga dan
dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka
dan selamatlah ia melintas Titian Shirat.”
51. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah
akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan
berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga
adab rumah tangganya akan masuk syurga 500
tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi
ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu
akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu
suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat
dari yakut.
53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah
Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri
kepada wanita yang memberati auratnya yaitu
memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.
55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat
perkahwinannya, cepat pula kehamilannya dan
ringan pula maharnya (mas kawin).
56. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang
apabila engkau memandang kepadanya ia
menggirangkan engkau, jika engkau memerintah
ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau
berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.
57. Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.
58. Rasulullah SAW bersabda bahwa, “Allah telah
memberikan sifat iri (pencemburu) untuk wanita
dan jihad untuk lelaki. Jika seorang wanita melatih
kesabarannya dengan iman dengan
mengharapkan pahala dari sesuatu perkara yang
menyebabkannya menjadi cemburu (iri hati),
seperti misalnya suaminya menikahi istri kedua,
maka ia akan menerima ganjaran seorang syahid”.
***

Ampuni segala dosa-dosaku ya Allah.

Hani_